Minggu, 12 Januari 2014

teknik penanaman pohon sengon-

BAB I
PENDAHULUAN

Sengon atau albasia merupakan tanaman kayu yang dapat mencapai diameter yang besar, Tanaman sengon dapat tumbuh pada sebaran kondisi iklim apa saja, sehingga sengon dapat tumbuh dengan baik di sembarang tempat. Tinggi tanaman sengon bisa mencapai 39 m dengan diameter lebih dari 60 cm pada umur 12 tahun. Bahkan, pada tanaman yang sudah tua diameternya mencapai lebih dari 1 m. Batang tanaman sengon umumnya tidak berbanir, tumbuh lurus, dan silindris. Kulit batangnya cenderung licin dan berwarna abu-abu atau kehijau-hijauan. Tanaman sengon berdaun majemuk dengan panjang mencapai 40 cm. Dalam satu tangkai daun terdiri dari 15 — 25 helai daun berbentuk lonjong. Untuk Bibit sengon yang siap tanam umumnya pada usia atau tinggi 60 cm – 1 m.
 Beberapa kelebihan tanaman sengon :
  • Mudah bertunas kembali apabila ditebang, bahkan terbakarpun masih bisa bertunas
  • Pertumbuhan sangat cepat sehingga masa layak tebang dalam umur yang relative pendek
  • Biji untuk pembiakannya mudah diperoleh dan disimpan                                                                                                                                                                                                     
  • Bisa menarik hara ke permukaan tanah, disebabkan karena tanaman sengon memliki perakaran yang dalam,
Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus ke dalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol kepermukaan tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah disekitar pohon menjadi subur.
SENGON - 082140028542
 







                                                                             



                                                                                Bibit sengon
                                                                              30 cm – 60 cm



BAB II
PEMBAHASAN

1.      TEKNIK PENANAMAN SENGON

a.      Persiapan Penanaman Penyiapan lahan
              Pada prinsipnya membebaskan lahan dari tumbuhan pengganggu atau komponen lain dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dibudidayakan.
              Cara pelaksanaan penyiapan lahan digolongkan menjadi 3 cara, yaitu cara mekanik, semi mekanik dan manual. Jenis kegiatannya terbagi menjadi dua tahap ;
-  Pembersihan lahan, yaitu berupa kegiatan penebasan terhadap semak belukar dan padang rumput. Selanjutnya ditumpuk pada tempat tertentu agar tidak mengganggu ruang tumbuh tanaman.
-  Pengolahan tanah, dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah dengan cara mencanggkul atau membajak (sesuai dengan kebutuhan).
b.   Penentuan Jarak Tanam
                   Penentuan jarak tanam pada tanaman sengon dapat dilakukan pada jarak tanam    5 x 5 m atau 3 x 3 / 2 x 2 m. Dengan jarak tanam demikian, maka tanaman sengon (Paraserian thesfalcataria) dapat tumbuh dengan baik dan persaingannya tidak tinggi.
c.     Pembuatan Lubang Tanam dan Pemasangan Ajir Lobang Tanam
               Dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm tepat pada ajir yang sudah terpasang. Ajir dapat dibuat dari bahan bambu atau kayu dengan ukuran, panjang 0,5 – 1 m, lebar 1 – 1,5 cm. Pemasangan ajir dimaksudkan untuk memberikan tanda dimana bibit harus ditanam, dengan demikian pemasangan ajir tersebut harus sesuai dengan jarak tanam yang digunakan.
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTQn0cs30D9iQ6aE33f8F6HiqVJ5h2zo_wYRZAuF4hsFcz6sn-Z       https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeRT-uHUrSZ06DPwStt1sNLdX25Kg4Ntdx33VBwYuaM1BgDKZwYH9JSt8aYFMvuc8_wTtjMuEH4a4dAkEAqlfyx4XpN6HwbPppw6IMS45Q6oSXT6VNuMu1H9f_dNwkJL9VNpyBRX8rToE/s380/Jabonesia07+005.jpg
                     Lubang tanam                                           Ajir pada lubang tanam


d.   Pengangkutan Bibit
Ada dua macam pengangkutan bibit yaitu pengangkutan bibit dari lokasi persemaian ketempat penampungan bibit sementara di lapangan (lokasi penanaman), dan pengangkutan bibit dari tempat penampungan sementara ketempat penanaman.
e. Penanaman Jenis kegiatan yang dilakukan berupa : ·
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilcfz1ynAUHgQ8UCiJZ7XPhBrKGJgbhLhR_BuZC6Z1sZVIROvCwZFl88Dh8S5rrvCL9CoABV3pw4NmRc2csB-kuyfOfC5whkVCJqT6eqaukoE1wwYbt0OQr-n44BaxrYge6Ymv77stPTYc/s400/20090716113355_pohon_sengon.jpgPelaksanaan kegiatan penanaman harus dilakukan secara hati – hati agar bibit tidak rusak dan penempatan bibit pada lobang tanam harus tepat ditengah-tengah serta akar bibit tidak terlipat, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit selanjutnya.






                                                   
                                   Kebun Tanaman Sengon
f. Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan berupa kegiatan ·
Penyulaman Yaitu penggantian tanaman yang mati atau sakit dengan tanaman yang baik, penyulaman pertama dilakukan sekitar 2 - 4 minggu setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit yang baik disertai pemeliharaan yang intensif ·
Penyiangan, Pada dasarnya kegiatan penyiangan dilakukan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman penggagu dengan cara membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar kemampuan kerja akar dalam menyerap unsur hara  dapat berjalan secara optimal. Disamping itu tindakan penyiangan juga dimaksudkan untuk mencegah datangnya hama dan penyakit yang biasanya menjadikan rumput atau gulma lain sebagai tempat persembunyiannya, sekaligus untuk memutus daur hidupnya. Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh tegakan sengon ·
Pendangiran, Pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.
Pemangkasan, Melakukan pemotongan cabang pohon yang tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman).
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSYKHiErBYT7SlIV-T8vquVsKeSOwgQke2WC9v5Ste4Os88DR0wPenjarangan dilakukan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa  bagi tanaman sengon yang tinggal. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan 4 tahun, Penjarangan pertama dilakukan sebesar 25 %, maka banyaknya pohon yang ditebang 332 pohon per hektar, sehingga tanaman yang tersisa sebanyak 1000 batang setiap hektarnya dan penjarangan kedua sebesar 40 % dari pohon yang ada ( 400 pohon/ha ) dan sisanya 600 pohon dalam setiap hektarnya merupakan tegakan sisa yang akan ditebang pada akhir daur. Cara penjarangan dilakukan dengan menebang pohon-pohon sengon menurut sistem “untuwalang” (gigi belakang) yaitu :dengan menebang selang satu pohon pada tiap barisan dan lajur penanaman. Sesuai dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman.









                                                Penjarangan
Pemeliharaan tahun I sampai dengan tahun ke III kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat berupa kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang. Pemeliharaan lanjutan berupa kegiatan penjarangan dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan, presentasi dan frekuensi penjarangan disesuaikan dengan aturan standar teknis kehutanan yang ada.





2.      PENYAKIT PADA TANAMAN SENGON
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7HOl4MA9OyOMMWZkk4aeHXfLk1JWvQPZDV2gC__ILVmbPr-IDP3I9Ar2nbzfv2ZrZATt8GblBVes3I3mzH3PJyKgtoE0b4M20S2poIrQS1ZMB6oi3T6S1jImxUaDCZrLoBpNdOEHAGVTV/s400/karat+puru+sengon.jpgPetani tanaman sengon (Paraserianthesfalcataria) harus mewaspadai terhadap serangan penyakit karat puru yang disebabkan oleh jamur Uromycladium tepperianum yang kini mewabah, karena bias mematikan tanaman secara besar-besaran, sehingga dapat merugikan.











                                                 Karat Puru
Adapun gejala awal terlihat berupa benjolan yang berwarna cokelat muda sampai cokelat tua pada tulang daun ataupun pada pucuk bibit tanaman, yang lama-kelamaan akan membesar sampai mencapai ukuran diameter lebih dari 10 cm. Apabila karat puru telah menjadi tua, maka benjolan / tumor (Gall) akan berubah warna menjadi merah tua sampai hitam (Hardi,2005).
Serangan penyakit karat puru pada tanaman muda menyebabkan pertumbuhan tanaman sengon terganggu dan pada serangan yang lebih berat dapat batang atau cabang patah bila tertiup angin. Apabila hamper seluruh bagian tanaman telah dipenuhi dengan benjolan penyakit maka daun akan mengering, rontok dan akhirnya tanaman mati.
Adapun gejala awal serangan penyakit karat puru ini ditandai dengan adanya garis-garis putih memanjang di bagian pucuk (warna pucuk agak kehitaman dan bersifat kaku), kemudian berkembang membengkak hingga menyerupai tumor (gall) pada pucuk dengan warna putih pucat, kemudian berubah menjadi cokelat tua. Serangan pada tanaman di lapangan dapat dilihat pada pucuk, ranting, cabang dan batang. Gejala yang diperlihatkan ditandai dengan daun berwarna kuning, lama kelamaan gugur kemudian tanaman menjadi gundul dan mati.
Dalam upaya mengatasi munculnya serangan penyakit karat puru terhadap tanaman sengon yang dapat merugikan para petani, maka perlu dilakukan upaya pencegahan sedinimungkin, dengan melakukan langkah-langkah berikut ini  :



2.1. Imunisasi
Cara pencegahan secara immunisasi merupakan pencegahan yang sangat mendasar terhadap munculnya serangan penyakit tanaman. Immunisasi dilakukan sedini mungkin yang dimulai sejak penyimpanan benih, yaitu mencampur benih dengan fungisida. Perendaman benih dengan fungisida berbahan aktif tembaga sulfat sebelum benih ditabur. Menggunakan media semai yang telah disterilkan. Juga menghindari penggunaan pupuk kotoran ayam karena sangat rentan terhadap timbulnya serangan penyakit, terutama karat puru.
2.2. Silvikultur
Upaya pencegahan secara silvikultur ini meliputi berbagai kegiatan silvikultur, antara lain ; pengaturan jarak tanam yang sesuai, pemupukan yang tepat dan teratur, pemangkasan, pengendalian gulma secara selektif, pengapuran pada tanah masam dan menggunakan pola tanam multikultur. Untuk penanaman diperlukan tanaman pelindung seperti nimbi untuk mengandalikan serangan hama sebagai vector penyakit.
2.3. Mekanik
Pencegahan secara mekanik ini dilakukan dengan memangkas bagian tanaman yang terserang kemudian ditimbun kedalam tanah (kedalaman minimal 30 cm dari permukaan tanah). Untuk tanaman sengon muda dilakukan pewiwilan secara teratur terutama untuk tanaman yang berumur 1 tahun.
2.4.Ramah Lingkungan/Tradisional
Pencegahan secara ramah lingkungan ini dilakukan dengan mencampur bahan kapur 1 kg dan belerang 1 kg serta air sebanyak 10 atau 20 liter, lalu diaduk hingga rata. Bagian tanaman yang terserang penyakit karat puru dibersihkan dari gallnya, kemudian bagian tersebut disemprot/diolesi larutan kapur dan belerang tadi.
2.5.Kimiawi
Upaya pencegahan secara kimia ini dengan melakukan penyemprotan secara serentak pada persemaian dan lapangan pada saat gejala penyakit karat puru mulai muncul dengan menggunakan fungisida yang berbahan aktif tembaga. Penyemprotan dilakukan pada saat 3 minggu sebelum turun hujan.Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan fungsi dari bahan aktif tembaga yang melekat pada permukaan tanaman sebagai pelindung terhadap pertumbuhan spora Uromycladium tepperianum. Sementara selang waktu penyemprotan adalah sekali dalam dua minggu.
Dengan upaya pencegahan yang dapat dilakukan tersebut, maka diharapkan kerugian akibat serangan penyakit karat puru dapat dihindari, sehingga petani masih dapat meningkat hasil panennya meski kurang begitu optimal.

3.      ANALISIS USAHA

3.1. Estimasi Dana
GO GREEN FAKULTAS PERTANIAN

SIE PEMBIBITAN                                  :
Bibit 600 Batang @ 3000                         :                                                    1.800.000
Transport & Pengangkutan                       :                                                       500.000
                            Total                                                                                  2.300.000

SIE PRODUKSI                                      :
Pembuatan Lubang Tanam 600 x @2500 :                                                    1.500.000
Survey lapang                                            :                                                       350.000
Penyediaan Ajir 1 meter 600 x@2000      :                                                    1.200.000
Tali Rafia                                                   :                                                         50.000
                           Total                               :                                                    2.020.000

SIE PUBDOK                                          :
Cetak Surat                                               :                                                       100.000
Cetak Proposal 10 x 5000                         :                                                         50.000
Banner 3 x 1                                              :                                                         80.000
Pamflet 30 lembar @ 2000                       :                                                         60.000
Cetak Album Dokumentasi                       :                                                       200.000
                           Total                               :                                                       490.000

SIE KONSUMSI
Kue 200 x @5000                                     :                                                    1.000.000
Air mineral 10 dos @15.000                     :                                                       150.000
Konsumsi Panitia 25 x @10.000               :                                                       250.000
                           total                                :                                                    1.400.000

Lain-lain                                                    :                                                       500.000
                          
                           biaya total                      :                                                    6.710.000
BAB III
KESIMPULAN

              Dari konten diatas dapat kita ketahui bersama keunggulan menanam tanaman sengon. Selain mudah cara dan teknik penanamannya, dari sisi ekonomi tentu dapat memberikan nilai ekonomis yang menguntungkan pada petani yang mengusahakan varietas tanaman sengon. Jadi apabila ada sebidang lahan kosong yang tidak termanfaatkan, alangkah baiknya masyarakat mengoptimalkan lahan tersebut dengan ditanami tanaman sengon. Disamping mendapatkan keuntungan, dengan pemanfaatan lahan tersebut dapat membantu fungsi hutan kota dalam mengurangi efek pemanasan global.


















DAFTAR PUSTAKA


-          Proposal Go Green Bem Fakultas Pertanian Periode 2013 – 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar